INOVASI. Inilah kunci dari kesuksesan yang diraih Idham Djumantoro, pemilik usaha keripik tempe "Rasa-Rasa" . Melalui inovasi produk, keripik tempe buatannya telah menusantara, bahkan mampu menembus pasar mancanegara.
Tempe bagi sebagian masyarakat Indonesia termasuk makanan merakyat. Betapa tidak, di meja makan keluarga Indonesia hampir tiap harinya terdapat makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai ini. Keluarga Indonesia menghidangkan tempe dalam berbagai olahan. Ada yang digoreng, ditumis, atau dibuat keripik.
Bicara soal keripik tempe, produk ini juga mampu menambah kekayaan kuliner Nusantara. Keripik tempe diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia karena kekhasannya, nilai gizi yang dikandungnya, termasuk fungsinya sebagai penganan camilan di saat bersantai. Keripik tempe pun berkembang menjadi sebuah industri menjanjikan. Peluang itu ditangkap Idham saat pertama kali terjun ke bisnis keripik tempe pada Juli 2007. Namun, Idham tak asal-asalan. Dia melakukan inovasi supaya keripik tempe produksinya mempunyai nilai tambah tersendiri. Inovasi besar yang dilakukannya adalah dengan memproduksi keripik tempe aneka rasa.
”Saya terinspirasi dari berbagai macam rasa produk makanan ringan yang ada. Dari sanalah saya berpikir membuat produk keripik tempe aneka rasa," kata bapak dua anak ini. Mulanya memang agak berat. Apalagi selama ini keripik tempe yang dikenal luas masyarakat adalah keripik tempe dengan rasa aslinya. Berbekal keyakinan, Idham terus mencoba melakukan eksperimen hingga akhirnya berhasil. Setelah yakin produknya mampu bersaing di pasaran, melalui brand usahanya, "Rasa-Rasa", dia pun meluncurkan produk tempe aneka rasa. Melalui tangan kreatifnya, kini keripik tempe memiliki rasa layaknya jenis makanan ringan. Banyak tersedia rasa, mulai original, daun jeruk, sambal udang, ayam bawang, ayam kecap, rumput laut, spageti, ayam bakar, keju, barbeku, pedas manis, jagung bakar, jagung manis, ayam lada hitam, piza, cuttle fishhingga balado.
Rasa yang diangkat dalam tiap kemasan produk keripik tempe produksi Idham memenuhi seluruh selera pasar, dari konsumen yang gemar kelezatan masakan Nusantara hingga yang punya selera Eropa. ”Kami sengaja mengangkat masakan khas Nusantara dan Eropa dalam produk keripik tempe kami agar produknya dapat diterima semua kalangan," ujarnya. Upaya pria kelahiran 20 Juli 1968 tersebut melakukan inovasi pada produk keripik tempe tak siasia. Keripik tempe "Rasa-Rasa" kini menjadi favorit konsumen maupun sebagai buah tangan khas Kota Malang tempat usaha ini dikembangkan.
Larisnya produk keripik tempe "Rasa-Rasa" pun tecermin saat mengikuti ajang pameran Inacraft 2010 yang diadakan di JCC atas fasilitas BRI, yang juga telah memberikan pinjaman modal dengan nilai total mencapai Rp125 juta. Tak lewat dari dua jam sejak ajang pameran dibuka, produk yang dibawanya jauh-jauh dari Kota Apel tersebut ludes terjual. Sekali mencoba, para konsumen rasanya ketagihan untuk tidak membeli. Ada yang membeli eceran, bahkan ada yang memborong beberapa kardus. Pemandangan tersebut terlihat juga di hari kedua pameran. Akibat tak mampu memenuhi permintaan, stan pameran produk keripik tempe "Rasa-Rasa" menjadi pertama yang terpaksa ”tutup” sebelum ajang pameran berakhir.
”Anda lihat sendiri stan saya adalah stan yang paling sibuk selama pameran," kata Idham di tengah wawancara dengan harian Seputar Indonesia(SI). Melihat kencangnya penjualan keripik tempe "Rasa-Rasa" , tak aneh rasanya kalau usaha Idham meraup omzet yang besar. Tiap bulannya omzet "Rasa-Rasa" berkisar antara Rp30 juta–40 juta. Itu belum termasuk pengiriman ke luar kota dan ke luar pulau. ”Sebenarnya saya tak mau bicara omzet. Satu yang terpenting adalah selain laris di Malang, produk saya bisa merambah ke mana saja," ujarnya. Tanpa gembar-gembor, keripik tempe "Rasa-Rasa" telah menembus pasar domestik, dari wilayah barat Indonesia hingga timur Nusantara.
Bahkan, produk tempe "Rasa-Rasa" telah menembus pasar mancanegara seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Belanda. Betapa produk ini mampu membius lidah konsumen dan mampu mengangkat citra keripik tempe menjadi makanan elite. Tentu hal itu memiliki kiat tersendiri. Menurut Idham, selain dengan mengandalkan inovasi berupa aneka jenis rasa, yang dia tekankan adalah produksi dan kemasan. Khusus untuk produksi, Idham mengaku senantiasa menggunakan bahan-bahan terbaik, mulai dari kedelai, tepung, bahkan hingga minyak untuk menggoreng. ”Kami menggunakan minyak goreng nomor satu supaya produk kami berkualitas," tutur Idham.
Penggunaan bahan baku terbaik menurut Idham akan berimbas pada kualitas produk yang dihasilkan. Produknya memiliki waktu kedaluwarsa yang lama, hingga empat bulan. Dia menjamin, sampai empat bulan produknya akan tetap baik dikonsumsi dengan cita rasa yang sama seperti pada saat awal diproduksi. Kualitas bahan baku terbaik juga membuat keripik tempe produksinya renyah dan gurih. Suami dari Ch Utami ini menambahkan, untuk soal kemasan juga sangat diperhatikan. Salah satu ciri khas produk tempe "Rasa-Rasa" terletak pada tiap irisan tempenya. Produk tempe "Rasa-Rasa" memiliki irisan bulat lonjong dan persegi panjang. Tiap irisan pun memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Untuk urusan pengirisan, Idham mengakui memang membutuhkan tingkat ketelitian dan ketelatenan karena masih menggunakan cara manual.
”Sulit melakukannya kalau bukan ahlinya," katanya. Meski terbilang telah menuai kesuksesan dengan bisnis keripik tempe yang dilakoni, naluri Idham sebagai seorang pengusaha terus saja berkembang. "Rasa-Rasa" ternyata juga memproduksi aneka keripik buah. Mulai keripik apel, melon, salak, nanas, nangka, mangga, rambutan, semangka, kelengkeng hingga bengkuang. Beberapa sari buah juga diproduksi seperti apel dan sirsak. Menurut Idham, semakin banyak dia mampu memproduksi aneka jenis keripik, kemungkinan untuk menguasai pasar juga terbuka lebar. Rasanya tak lelah menceritakan sepak terjang Idham dalam membangun usahanya tersebut. Terlebih sosok yang satu ini terlihat sebagai sosok yang pekerja keras, ulet, dan menyukai tantangan. Sebelum terjun ke bisnis keripik, Idham mengaku lama bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan asuransi.
Dia juga pernah menjadi distributor produk rokok selama hampir 10 tahun. Idham mengatakan, pilihannya bekerja untuk kemudian menjadi pengusaha adalah jalan yang mungkin telah digariskan untuknya. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan profesi setiap orang jika dilakukan dengan profesional. Idham pun mengaku mendapatkan banyak ilmu marketingsaat dia masih menjadi karyawan. Ilmu itulah yang kini membuat usaha keripik tempe "Rasa-Rasa" mampu tumbuh pesat seperti sekarang ini. (sugeng wahyudi)
Tempe bagi sebagian masyarakat Indonesia termasuk makanan merakyat. Betapa tidak, di meja makan keluarga Indonesia hampir tiap harinya terdapat makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai ini. Keluarga Indonesia menghidangkan tempe dalam berbagai olahan. Ada yang digoreng, ditumis, atau dibuat keripik.
Bicara soal keripik tempe, produk ini juga mampu menambah kekayaan kuliner Nusantara. Keripik tempe diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia karena kekhasannya, nilai gizi yang dikandungnya, termasuk fungsinya sebagai penganan camilan di saat bersantai. Keripik tempe pun berkembang menjadi sebuah industri menjanjikan. Peluang itu ditangkap Idham saat pertama kali terjun ke bisnis keripik tempe pada Juli 2007. Namun, Idham tak asal-asalan. Dia melakukan inovasi supaya keripik tempe produksinya mempunyai nilai tambah tersendiri. Inovasi besar yang dilakukannya adalah dengan memproduksi keripik tempe aneka rasa.
”Saya terinspirasi dari berbagai macam rasa produk makanan ringan yang ada. Dari sanalah saya berpikir membuat produk keripik tempe aneka rasa," kata bapak dua anak ini. Mulanya memang agak berat. Apalagi selama ini keripik tempe yang dikenal luas masyarakat adalah keripik tempe dengan rasa aslinya. Berbekal keyakinan, Idham terus mencoba melakukan eksperimen hingga akhirnya berhasil. Setelah yakin produknya mampu bersaing di pasaran, melalui brand usahanya, "Rasa-Rasa", dia pun meluncurkan produk tempe aneka rasa. Melalui tangan kreatifnya, kini keripik tempe memiliki rasa layaknya jenis makanan ringan. Banyak tersedia rasa, mulai original, daun jeruk, sambal udang, ayam bawang, ayam kecap, rumput laut, spageti, ayam bakar, keju, barbeku, pedas manis, jagung bakar, jagung manis, ayam lada hitam, piza, cuttle fishhingga balado.
Rasa yang diangkat dalam tiap kemasan produk keripik tempe produksi Idham memenuhi seluruh selera pasar, dari konsumen yang gemar kelezatan masakan Nusantara hingga yang punya selera Eropa. ”Kami sengaja mengangkat masakan khas Nusantara dan Eropa dalam produk keripik tempe kami agar produknya dapat diterima semua kalangan," ujarnya. Upaya pria kelahiran 20 Juli 1968 tersebut melakukan inovasi pada produk keripik tempe tak siasia. Keripik tempe "Rasa-Rasa" kini menjadi favorit konsumen maupun sebagai buah tangan khas Kota Malang tempat usaha ini dikembangkan.
Larisnya produk keripik tempe "Rasa-Rasa" pun tecermin saat mengikuti ajang pameran Inacraft 2010 yang diadakan di JCC atas fasilitas BRI, yang juga telah memberikan pinjaman modal dengan nilai total mencapai Rp125 juta. Tak lewat dari dua jam sejak ajang pameran dibuka, produk yang dibawanya jauh-jauh dari Kota Apel tersebut ludes terjual. Sekali mencoba, para konsumen rasanya ketagihan untuk tidak membeli. Ada yang membeli eceran, bahkan ada yang memborong beberapa kardus. Pemandangan tersebut terlihat juga di hari kedua pameran. Akibat tak mampu memenuhi permintaan, stan pameran produk keripik tempe "Rasa-Rasa" menjadi pertama yang terpaksa ”tutup” sebelum ajang pameran berakhir.
”Anda lihat sendiri stan saya adalah stan yang paling sibuk selama pameran," kata Idham di tengah wawancara dengan harian Seputar Indonesia(SI). Melihat kencangnya penjualan keripik tempe "Rasa-Rasa" , tak aneh rasanya kalau usaha Idham meraup omzet yang besar. Tiap bulannya omzet "Rasa-Rasa" berkisar antara Rp30 juta–40 juta. Itu belum termasuk pengiriman ke luar kota dan ke luar pulau. ”Sebenarnya saya tak mau bicara omzet. Satu yang terpenting adalah selain laris di Malang, produk saya bisa merambah ke mana saja," ujarnya. Tanpa gembar-gembor, keripik tempe "Rasa-Rasa" telah menembus pasar domestik, dari wilayah barat Indonesia hingga timur Nusantara.
Bahkan, produk tempe "Rasa-Rasa" telah menembus pasar mancanegara seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Belanda. Betapa produk ini mampu membius lidah konsumen dan mampu mengangkat citra keripik tempe menjadi makanan elite. Tentu hal itu memiliki kiat tersendiri. Menurut Idham, selain dengan mengandalkan inovasi berupa aneka jenis rasa, yang dia tekankan adalah produksi dan kemasan. Khusus untuk produksi, Idham mengaku senantiasa menggunakan bahan-bahan terbaik, mulai dari kedelai, tepung, bahkan hingga minyak untuk menggoreng. ”Kami menggunakan minyak goreng nomor satu supaya produk kami berkualitas," tutur Idham.
Penggunaan bahan baku terbaik menurut Idham akan berimbas pada kualitas produk yang dihasilkan. Produknya memiliki waktu kedaluwarsa yang lama, hingga empat bulan. Dia menjamin, sampai empat bulan produknya akan tetap baik dikonsumsi dengan cita rasa yang sama seperti pada saat awal diproduksi. Kualitas bahan baku terbaik juga membuat keripik tempe produksinya renyah dan gurih. Suami dari Ch Utami ini menambahkan, untuk soal kemasan juga sangat diperhatikan. Salah satu ciri khas produk tempe "Rasa-Rasa" terletak pada tiap irisan tempenya. Produk tempe "Rasa-Rasa" memiliki irisan bulat lonjong dan persegi panjang. Tiap irisan pun memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Untuk urusan pengirisan, Idham mengakui memang membutuhkan tingkat ketelitian dan ketelatenan karena masih menggunakan cara manual.
”Sulit melakukannya kalau bukan ahlinya," katanya. Meski terbilang telah menuai kesuksesan dengan bisnis keripik tempe yang dilakoni, naluri Idham sebagai seorang pengusaha terus saja berkembang. "Rasa-Rasa" ternyata juga memproduksi aneka keripik buah. Mulai keripik apel, melon, salak, nanas, nangka, mangga, rambutan, semangka, kelengkeng hingga bengkuang. Beberapa sari buah juga diproduksi seperti apel dan sirsak. Menurut Idham, semakin banyak dia mampu memproduksi aneka jenis keripik, kemungkinan untuk menguasai pasar juga terbuka lebar. Rasanya tak lelah menceritakan sepak terjang Idham dalam membangun usahanya tersebut. Terlebih sosok yang satu ini terlihat sebagai sosok yang pekerja keras, ulet, dan menyukai tantangan. Sebelum terjun ke bisnis keripik, Idham mengaku lama bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan asuransi.
Dia juga pernah menjadi distributor produk rokok selama hampir 10 tahun. Idham mengatakan, pilihannya bekerja untuk kemudian menjadi pengusaha adalah jalan yang mungkin telah digariskan untuknya. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan profesi setiap orang jika dilakukan dengan profesional. Idham pun mengaku mendapatkan banyak ilmu marketingsaat dia masih menjadi karyawan. Ilmu itulah yang kini membuat usaha keripik tempe "Rasa-Rasa" mampu tumbuh pesat seperti sekarang ini. (sugeng wahyudi)
(Koran SI/Koran SI/rhs - http://economy.okezone.com/
0 comments:
Posting Komentar