Puncak hari koperasi nasional ke-64 diperingati di Istora Senayan Jakarta (12/7/2011). Acara yang dibuka oleh presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono disertai beberapa menteri KIB jilid II dan gubernur DKI Jakarta tersebut juga menggelar Harkopnas Expo 2011 yang diikuti oleh banyak sekali produsen dari berbagai kalangan pelaku usaha kecil dan menengah serta koperasi dari seluruh penjuru nusantara.
Dalam event tersebut tak ketinggalan Primkopti Jakarta Selatan sebagai salah satu koperasi perajin produsen tahu dan tempe, mendisplay produk-produknya. aplikasi produk tahu dan tempe higienis yang belakangan gencar didorongkan melalui kerjasama dengan MercyCorps Indonesia diusung oleh primkopti sebagai salah satu "nilai jual" yang layak menghadapi tuntutan perubahan persepsi dan kesadaran hidup sehat yang tumbuh terutama dalam masyarakat perkotaan.
Tahu dan tempe yang diproses dengan cara bersih, efisien dan ramah terhadap lingkungan sangat penting untuk terus dikembangkan sebagai salah satu produk unggulan oleh koperasi yang memang secara spesifik bergerak dalam bidang tahu tempe seperti Primkopti tersebut.
"Sedapat mungkin, Primkopti selalu bergerak secara dinamis dan mengikuti perkembangan yang ada, baik di tingkat internal produsen anggota, maupun masyarakat umum selaku pasar dimana produk yang dihasilkan anggota akhirnya dikonsumsi. Selain tetap mengupayakan stabilitas harga kedelai, saat ini kami bekerjasama dengan MercyCorps mengembangkan model produksi tahu tempe higienis", ungkap Sutaryo, Ketua Bidang Usaha Primkopti Jakarta Selatan.
"Melalui model ini, kami berharap Kopti mampu meningkatkan daya saing produk para anggotanya, selain juga berperan aktif adalam upaya penyehatan makanan masyarakat, dalam hal ini produk tahu dan tempe", tambahnya.
Sementara itu Program Manager T&T MercyCorps, Irfansyah, menekankan akan pentingnya peran Primkopti sebagai salah satu wadah produsen untuk mampu memnghasilkan produk tahu tempe yang lebih berkualiatas.
"Bila Primkopti mampu mengembangkan cara produksi yang hiogienis, efisien dan ramah lingkungan terhadap para anggotanya, saya yakin, selain memberi keuntungan ekonomi jangka panjang kepada para produsen, juga akan mampu meningkatkan citra Primkopti secara signifikan sebagai lembaga yang inovatif dan patut diperhitungkan. Kami dari MercyCorps akan membantu menfasilitasi perubahan pola produksi sebagai bagian dari perbaikan rantai nilai tahu tempe", demikian disampaikan Irfansyah di tengah keriuhan Harkopnas Expo.
Disamping menjual beberapa produk olahan tahu dan tempe seperti tahu goreng rasa kuah asli atau disingkat kuali, tempe bacem, susu kedelai dan keripik tempe, stand Primkopti Jaksel juga mendisplay dua produk tempe yang sudah mengaplikasi pemakaian dandang stainless sebagai alat perebusan kacang kedelai dan gas sebagai bahan bakarnya. Dua produk berlabel Tempe Murni "313" dan Tempe Higienis "Rasdjo" tersebut dipertunjukkan sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan model usaha yang positif dan bernilai ekonomi sekaligus juga ikut membangun kesadaran mpengunjung terhadap makanan sehat.
Meski akhirnya tidak ada kunjungan langsung presiden RI karena perubahan protokoler, Primkopti Jaksel merasa cukup senang karena beberapa pejabat kementrian serta ketua Dekopinwil, Nachrowi Ramli, mengunjungi stand mereka. Selain mencicipi dan melihat-lihat display produk, pengunjung juga bisa melihat berbagai dokumentasi aktivitas yang terpampang besar di backdrop stand, buku saku tahu dan tempe higienis maupun pemutaran video dokumenter -- yang dibuat oleh tim MercyCorps Indonesia -- melalui LCD yang ditembakkan ke sisi lain partisi stand. [Loji]
Dalam event tersebut tak ketinggalan Primkopti Jakarta Selatan sebagai salah satu koperasi perajin produsen tahu dan tempe, mendisplay produk-produknya. aplikasi produk tahu dan tempe higienis yang belakangan gencar didorongkan melalui kerjasama dengan MercyCorps Indonesia diusung oleh primkopti sebagai salah satu "nilai jual" yang layak menghadapi tuntutan perubahan persepsi dan kesadaran hidup sehat yang tumbuh terutama dalam masyarakat perkotaan.
Tahu dan tempe yang diproses dengan cara bersih, efisien dan ramah terhadap lingkungan sangat penting untuk terus dikembangkan sebagai salah satu produk unggulan oleh koperasi yang memang secara spesifik bergerak dalam bidang tahu tempe seperti Primkopti tersebut.
"Sedapat mungkin, Primkopti selalu bergerak secara dinamis dan mengikuti perkembangan yang ada, baik di tingkat internal produsen anggota, maupun masyarakat umum selaku pasar dimana produk yang dihasilkan anggota akhirnya dikonsumsi. Selain tetap mengupayakan stabilitas harga kedelai, saat ini kami bekerjasama dengan MercyCorps mengembangkan model produksi tahu tempe higienis", ungkap Sutaryo, Ketua Bidang Usaha Primkopti Jakarta Selatan.
"Melalui model ini, kami berharap Kopti mampu meningkatkan daya saing produk para anggotanya, selain juga berperan aktif adalam upaya penyehatan makanan masyarakat, dalam hal ini produk tahu dan tempe", tambahnya.
Sementara itu Program Manager T&T MercyCorps, Irfansyah, menekankan akan pentingnya peran Primkopti sebagai salah satu wadah produsen untuk mampu memnghasilkan produk tahu tempe yang lebih berkualiatas.
"Bila Primkopti mampu mengembangkan cara produksi yang hiogienis, efisien dan ramah lingkungan terhadap para anggotanya, saya yakin, selain memberi keuntungan ekonomi jangka panjang kepada para produsen, juga akan mampu meningkatkan citra Primkopti secara signifikan sebagai lembaga yang inovatif dan patut diperhitungkan. Kami dari MercyCorps akan membantu menfasilitasi perubahan pola produksi sebagai bagian dari perbaikan rantai nilai tahu tempe", demikian disampaikan Irfansyah di tengah keriuhan Harkopnas Expo.
Disamping menjual beberapa produk olahan tahu dan tempe seperti tahu goreng rasa kuah asli atau disingkat kuali, tempe bacem, susu kedelai dan keripik tempe, stand Primkopti Jaksel juga mendisplay dua produk tempe yang sudah mengaplikasi pemakaian dandang stainless sebagai alat perebusan kacang kedelai dan gas sebagai bahan bakarnya. Dua produk berlabel Tempe Murni "313" dan Tempe Higienis "Rasdjo" tersebut dipertunjukkan sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan model usaha yang positif dan bernilai ekonomi sekaligus juga ikut membangun kesadaran mpengunjung terhadap makanan sehat.
Meski akhirnya tidak ada kunjungan langsung presiden RI karena perubahan protokoler, Primkopti Jaksel merasa cukup senang karena beberapa pejabat kementrian serta ketua Dekopinwil, Nachrowi Ramli, mengunjungi stand mereka. Selain mencicipi dan melihat-lihat display produk, pengunjung juga bisa melihat berbagai dokumentasi aktivitas yang terpampang besar di backdrop stand, buku saku tahu dan tempe higienis maupun pemutaran video dokumenter -- yang dibuat oleh tim MercyCorps Indonesia -- melalui LCD yang ditembakkan ke sisi lain partisi stand. [Loji]
0 comments:
Posting Komentar