Michael Scuse tengah menyaksikan dan mendengarkan penjelasan tentang proses pembuatan tempe di dapur bersama Primkopti Jakarta Timur. [Foto: M. Nursholiqin/Mercy Corps.] |
Kunjungan dari U.S. Acting under Secretary for Farm and Foreign Agricultural Services, Michael Scuse di Rumah Produksi Bersama Tempe Perumahan Primkopti Jakarta Timur di Setu Cipayung, Jakarta Timur
Para pengrajin tempe di Perumahan Primkopti Jakarta Timur di Kelurahan Setu Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, pada hari Rabu 6 April 2011 kemarin dikunjungi oleh U.S. Acting Under Secretary for Farm and Foreign Agricultural Services atau Wakil Menteri Pertanian Amerika Serikat, Michael Scuse. Dalam kunjungan tersebut rombongan meninjau secara langsung mengenai proses pembuatan tempe yang bahan baku kedelainya merupakan impor dari Amerika.
Dalam proses produksi tempe di sini, para produsen sudah mulai menggunakan peralatan produksi yang higienis, seperti mesin pemecah kedelai stainless steel, dan juga menggantikan drum perebusan kedelai dari drum bekas oli dengan drum stainless steel untuk untuk standar makanan. Untuk bahan bakar mereka juga menggantikan kayu bakar dengan gas sehingga lebih terasa cepat dan nyaman bagi pekerja karena tidak lagi terganggu oleh asap dari kayu bakar.
Para pengrajin di Rumah Produksi Bersama Primkopti Jakarta Timur ini menjadi binaan dari Forum Tempe Indonesia dan Mercy Corps Program Tahu & Tempe (T&T Program) dalam mengembangkan produksi gigienis, efisien dan ramah lingkungan. Sementara berbagai peralatan produksi higienis tersebut merupakan hibah dari para importer kedelai yang tergabung dalam American Soybean Association (ASA IM) yang menjadi pilot bagi mereka dalam penerapan Produksi Bersih.
Hadir dalam acara ini antara lain Jim Stilman dari United Soyben Board, atau Asosiasi Petani Kedelai Amerika Serikat, Prof. Rizal Syarief dan Prof. Made Astawan dari Forum Tempe Indonesia (FTI), Ali Bashry dan Daddy H. Maskar dari American Soybean Association (ASA-IM), Sean Granville-Ross dari Mercy Corps Indonesia, dan Suyanto Ketua Primkopti Jakarta Timur dan Sekretaris Umum GAKOPTINDO, serta para pejabat pemerintah lokal Jakarta Timur. (M. Nursholiqin, Mercy Corps)
Para pengrajin tempe di Perumahan Primkopti Jakarta Timur di Kelurahan Setu Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, pada hari Rabu 6 April 2011 kemarin dikunjungi oleh U.S. Acting Under Secretary for Farm and Foreign Agricultural Services atau Wakil Menteri Pertanian Amerika Serikat, Michael Scuse. Dalam kunjungan tersebut rombongan meninjau secara langsung mengenai proses pembuatan tempe yang bahan baku kedelainya merupakan impor dari Amerika.
Dalam proses produksi tempe di sini, para produsen sudah mulai menggunakan peralatan produksi yang higienis, seperti mesin pemecah kedelai stainless steel, dan juga menggantikan drum perebusan kedelai dari drum bekas oli dengan drum stainless steel untuk untuk standar makanan. Untuk bahan bakar mereka juga menggantikan kayu bakar dengan gas sehingga lebih terasa cepat dan nyaman bagi pekerja karena tidak lagi terganggu oleh asap dari kayu bakar.
Drum stainless steel sebagai pengganti drum oli |
Hadir dalam acara ini antara lain Jim Stilman dari United Soyben Board, atau Asosiasi Petani Kedelai Amerika Serikat, Prof. Rizal Syarief dan Prof. Made Astawan dari Forum Tempe Indonesia (FTI), Ali Bashry dan Daddy H. Maskar dari American Soybean Association (ASA-IM), Sean Granville-Ross dari Mercy Corps Indonesia, dan Suyanto Ketua Primkopti Jakarta Timur dan Sekretaris Umum GAKOPTINDO, serta para pejabat pemerintah lokal Jakarta Timur. (M. Nursholiqin, Mercy Corps)
Berita terkait:
http://www.beritajakarta.com
http://www.lensaindonesia.com
http://www.berita8.com
http://www.wartakota.co.id
http://www.infopublik.depkominfo.go.id
0 comments:
Posting Komentar